Judul buku : The Secrets of Friendship; 40 Pintu Sukses Membangun
Persahabatan
Penulis : Muhammad Rajab dan Abdul Wahid Shomad
Penerbit : Prestasi Jakarta
Cetakan I : Maret 2010
Tebal : 160 halaman
Peresensi : Rahma Farihatus Solihah
Pernahkah kita menyadari betapa
pentingnya sebuah persahabatan dalam kehidupan. Sahabat adalah sumber inspirasi
kita di saat kita mengalami kebuntuan. Ia merupakan “mesin motivator” di saat
kita putus asa dan lemah semangat. Ia juga yang akan menemani kita di saat
orang-orang menjauh dari kita. Demikian pengertian sederhana tentang pentingnya
sahabat yang disebutkan dalam buku ini.
Dalam sajak persahabatan, Khalil
gibran menuturkan, “dan tida maksud dari persahabatan kecuali memperkaya ruh
kejiwaan. Karena cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya
bukkanlah cinta, tapi sebuah jala yang ditebarkan, hanya menangkap tiada yang
diharapkan”. Inilah sedikit gambaran betapa sangat bermanfaatnya hubungan
persahabatan dalam hidup.
Namun, membangun persahabatan di tengah-tengah masyarakat yang plural
tidak semudah membalikkan telapak tangan. Karena karakter satu dengan yang lain
berbeda-beda. Sehingga ada orang yang merasa susah untuk menyesuaikan dengan
orang lain yang berbeda karakter dengan kita.
Di sisi lain ada sebagian orang yang sudah terjalin hubungan baik selama bertahun-tahun,
kemudian berakhir dengan permusuhan bahkan pertumpahan darah. Kesalahan dalam
mengelola dan menjaga persahabatan merupakan
penyebab utama dari retaknya dunia persahabatan tersebut. Memang menjaga
persahabatan lebih susah dibandingkan dengan mencari sahabat.
Qadhi bin Ma’ruf mengatakan dalam syairnya, “menjaga musuh cukup sekali,
menjaga sahabat harus seribu kali. Betapa banyak komplotan yang bersahabat pada
akhirnya menjadi musuh. Musuh yang sangat berbahaya adalah musuh yang tahu
tentang rahasia badan”. Syair ini menggambarkan betapa susahnya menjaga
persahabatan agar tetap erat.
Berangkat dari fenomena tersebut Muhammad Rajab dan Abdul Wahid Shomad
tergerak untuk memberikan kunci mudah dalam membangun dan menjaga persahabatan.
Berawal dari sebuah asumsi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan
pernah lepas dari interaksi dengan orang lain, kedua penulis ini menekankan
betapa pentingnya membangun hubungan sosial di tengah-tengah masyarakat yang
dituangkan dalam buku The Secrets of Friendship ini.
Dalam buku ini dijelaskan ada beberapa tips dalam membangun persahabatan
dan hubungan sosial yang baik di masyarakat. Dalam menguraikan tips-tips
tersebut kedua penulis menggunakan tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan
sosiologis, psikologis dan agama. Ketiga pendekatan itu kemudian dikombinasikan
menjadi satu sehingga menghasilkan kiat-kiat dan tips-tips tersebut.
Secara sosiologis, bersahabat dengan orang lain merupakan kebutuhan pokok
manusia. Bapak sosiolog dunia Ibnu Khaldun mengatakan, al-insanu madaniyyun
bit-thob’i artinya bahwa manusia secara alami membutuhkan orang lain.
Sekaya apapun dan sesukses apapun seseorang pasti membutuhkan bantuan dan
pertolongan dari orang lain, baik dari sahabat, tetangga dan masyarakatnya.
Orang yang tidak mempunyai sahabat diibaratkan seperti orang yang berada
di tengah lautan. Kemudian di sana ia kehilangan arah dan tidak ada siapa pun
yang bisa dimintai pertolongan kecuali dirinya dan Tuhan. Atau ibarat orang
yang kehilangan arah di tengah luasnya gurun pasir yang sangat gersang dan
panas. Dalam kondisi demikian bingung sudah pasti dirasakan.
Penjelasan tentang kunci persahabatan dalam buku ini sangat komprehensip
dan sistematis. Dengan bahasa yang mudah dicerna dan menggugah penulis memulai
penjelasan dengan pentingnya persahabatan, membangun persahabatan, kemudian
menjaga persahabatan tersebut. Yang semuanya bisa dirangkum dalam tiga kata
kunci.
Kunci pertama dalam membangun dan menjaga persahabatan adalah cinta.
Karena cinta merupakan sumber segalanya. Dua orang bisa bersatu karena cinta.
Demikian pula sebaliknya, orang bisa berpisah karena cinta. Cinta merupakan
energi dahsyat yang bisa menggerakkan semua aktivitas manusia. Karena cinta,
manusia yang pelit jadi dermawan, manusia malas jadi rajin, dan manusia yang jauh menjadi sangat dekat.
Sedangkan kunci kedua ialah komunikasi. Untuk menumbuhkan cinta diperlukan
komunikasi yang baik. Karena komunikasi ibarat kabel yang menyambungkan dua
orang yang jauh dan berbeda. Komunikasi yang dimaksud di sini bukan hanya komunikasi
secara lisan (verbal) saja, tapi juga komunikasi non verbal. Dua bentuk
komunikasi ini harus dilakukan untuk membangun hubungan dan cinta.
Dua kata kunci tersebut tidak akan pernah berjalan secara terus menerus
tanpa kunci ketiga yaitu kesabaran. Dalam membangun dan menjaga hubungan agar
tetap harmonis dan langgeng tidak bisa lepas dari kesabaran. Kesabaran
merupakan kunci terakhir untuk mempertahankan agar cinta dan komunikasi
tersebut terus terjaga dengan baik.
Ketiga kata kunci ini hanya sedikit mewakili dari beberapa tips dan kiat
menjaga persahabatan agar tetap langgeng. Tapi sebenarnya banyak cara yang dipaparkan
dalam buku yang ditulis oleh dua orang bersahabat ini. Maka tidak salah kalau
pembaca yang ingin mengetahuinya lebih dalam menjadikan buku ini sebagai salah
satu referensi bacaan untuk diterapkan dalam kehidupan yang nyata.
*Peresensi adalah
Pencinta buku dan
Peneliti di Forsifa Universitas Muhammadiyah Malang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar